Friday, December 5, 2014

Akibat Nuklir



Inilah Efek Radiasi Nuklir yang Mengancam Warga Jepang
TRIBUNNEWS.COM – Pascagempa berkekuatan 8,9 skala Richter (SR) menghasilkan tsunami setinggi 10 meter. Pascatragedi, warga Jepang kembali dihantui ledakan kilang nuklir pembangkit listrik yang dikhawatirkan memberikan papara zat radiokatif kepada manusia.
Dilansir Aljazeera, Senin (14/3/2011), Professor Ilham Al-Qaradawi dari Qatar University memberikan penggambaran dari efek radiasi. “Radiasi memberikan efek ke sel manusia. Buka hanya membunuh namun jika dosisnya tinggi maka bisa merusak sel, menyebabkan kanker,” jelasnya.
Ketika seseorang terkena radiasi, jelas Ilham, efeknya beragam mulai dari kulit merah hingga terbakarnya kulit. Tidak hanya itu bisa membuat muntah-muntah. Bahaya jangka panjang tentu saja kanker.
“Kanker yang umumnya terjadi saat terpapar radiasi adalah kanker tiroid dan hanya bisa dilawan dengan tablet potassium iodide,” jelas Ilham, lagi. Meski demikian, Ilham menambahkan jika dalam dosis yang rendah tidak akan membahayakan manusia.

Inilah Efek Radiasi Nuklir Chernobyl

TEMPO InteraktifJakarta – Keadaan darurat nuklir di Jepang mengingatkan pada peristiwa kecelakaan pembangkit listrik nuklir di Chernobyl, Ukraina, pada 26 April 1986. Kecelakaan yang disebabkan meledaknya reaktor nuklir nomor empat di pembangkit itu menjadi kecelakaan terbesar sepanjang sejarah.
Sebanyak 4.000 orang tewas dalam kecelakaan itu, dan korban terus berjatuhan setelah mengidap berbagai penyakit akibat terpapar radiasi.
Beberapa efek kesehatan yang dialami korban radiasi nuklir, antara lain terkena kanker. Jumlah korban masih kontroversi, tetapi diperkirakan 93 ribu terkena kanker dan 200 ribu orang terkena penyakit lainnya.
Korban yang langsung terpapar radiasi terkena sindrom akut radiasi (ARS), mereka meninggal dalam waktu beberapa minggu setelah ledakan. Selain terkena ARS, korban juga ada yang meninggal karena kanker thyroid setelah menghirup udara yang terpapar radioaktif.
Selain itu, korban radiasi nuklir juga ada yang mengidap penyakit leukimia, gangguan metabolisme, dan katarak. Sejumlah orang juga mengaku mengalami masalah kesuburan dan masalah kehamilan, tetapi belum dapat dipastikan apakah masalah itu merupakan efek radiasi.

Lihat Lebih Dekat Sisa-sisa Bencana Chernobyl
Lihat Lebih Dekat Sisa sisa Bencana Chernobylen.wikipedia.org
TAHUN 1986 merupakan penanda dari sebuah peristiwa yang sempat menggegerkan dunia. Pada tahun itu sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl, Ukraina, meledak. Peristiwa ini tercatat sebagai bencana nuklir terburuk sepanjang sejarah.
Seiring waktu bencana yang nampak mengerikan itu ternyata mempunyai daya tarik wisata. Bahkan belum lama ini, tepatnya Desember tahun lalu, secara resmi lokasi reaktor nomor empat yang menjadi sumber ledakan dibuka untuk wisata. Meski begitu, wisata ini masih dibatasi hanya pada zona eksklusi sejauh 30-mil di sekitar reaktor.
Anda yang hendak pergi ke Ukraina mungkin bisa menyempatkan berkunjung ke Chernobyl untuk melihat rupa kota yang disisakan dari bencana dahsyat yang dikatakan menewaskan ratusan bahkan ribuan jiwa.
Seberapa amankah?
Bagi yang penasaran, Anda mungkin bertanya seberapa amankah tur wisata di sana? Dikatakan para ahli, masih ada radiasi “hot spot” yang tersebar di seluruh zona, sehingga setiap pengunjung disarankan untuk mengikuti panduan dengan sangat hati-hati.
Tidak boleh terpecah dari grup meski ada keinginan untuk sedikit eksplorasi. Dikatakan pula oleh Badan Energi Atom Internasional, meskipun isotop radioaktif tetap berada di zona eksklusi tapi itu masih berada di tingkat toleransi untuk periode waktu yang terbatas. Jadi masih aman untuk tur wisata di sana asal mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Apa yang bisa lihat?
Selamat datang di Pripyat, kota hantu Chernobyl. Itulah kalimat yang mungkin bisa menggambarkan keadaan Pripyat, sebuah kota yang dibangun sebagai tempat tinggal para pekerja setelah akhirnya ditinggalkan akibat bencana Chernobyl. Dahulu, Pripyat adalah rumah bagi 50.000 orang, sampai evakuasi yang memakan waktu sekitar 36 jam setelah ledakan reaktor dilakukan dan warga kota itu tidak pernah kembali.
Saat ini, lebih dari dua dekade kemudian, jalan-jalan kota yang nampak kosong ditumbuhi tanaman liar. Suasana aneh dan sepi semkin tergambarkan manakala melihat sekolah, apartemen, dan toko-toko yang terbengkalai. Mungkin, berjalan di sekitar Pripyat seperti berada di lokasi syuting film Hollywood pasca bencana dahsyat.
Salah satu pemandangan paling menyedihkan yang siap menunggu kedatangan Anda adalah taman hiburan yang rencananya akan dibuka hanya beberapa hari sebelum bencana terjadi. Di sana terdapat bianglala yang belum sempat beroperasi dan sekarang menjadi simbol bencana yang tak terlupakan.
Di sekitar zona eksklusi, ada juga beberapa desa yang sepi. Banyak dari bekas pemukiman berada dalam kondisi jauh lebih baik daripada Pripyat dan menawarkan tampilan unik ke dalam kehidupan pedesaan Soviet. Bahkan sebuah Gereja St Michael di Desa Krasnoe dilaporkan masih digunakan untuk ibadah oleh segelintir orang tua yang secara “ilegal” kembali ke rumah sejak bencana.
Sisa reaktor
Jelas, selain Pripyat, sorotan utama wisata ini ialah kunjungan ke reaktor nuklir. Titik pengamatan terdekat berjarak sekitar 200 meter dari reaktor dan menawarkan pemandangan yang baik dari pusat kecelakaan tanpa memaparkan radiasi yang “berlebihan” kepada Anda.
Margasatwa
Meskipun merupakan bencana yang dahsyat, di sekitar lokasi Anda bisa melihat beberapa hewan (jika beruntung) seperti lynxes, burung hantu dan angsa. Ada juga babi hutan, rusa, rubah dan serigala. Saat mengunjungi kolam pabrik pendingin, Anda juga dapat memberi makan ikan lele besar yang berkembang di sana.
Meski begitu, studi terbaru menunjukkan bahwa radiasi tersebut telah menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan memiliki efek kesehatan jangka panjang pada hewan yang berada di zona itu.
Bagaimana ke sana
Bila Anda berminat, Chernobyl berada sekitar 70 mil dari ibukota Ukraina, Kiev. Tidak ada perjalanan independen ke zona eksklusi dan perjalanan harian oleh perusahaan resmi dikenakan biaya antara US$100-US$300 (sekitar Rp879 ribu-Rp2,63 juta), tergantung pada jumlah orang dalam kelompok tersebut. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi tour2chernobyl.com, tourkiev.com dan hamalia.ua. (bbc/*/X-13)

0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah yang sehat dan jangan berbau SARA. Ingat anda menjelek-jelekkan orang lain berarti anda menjelek-jelekkan diri anda Sendiri (TAT TWAM ASI). GO GAGERS